Pengertian HAM adalah Hak Asasi Manusia, biasanya disingkat sebagai HAM, merupakan sekelompok hak yang melekat pada manusia sejak dalam rahim. Hak-hak ini merupakan anugerah dari Tuhan untuk melindungi diri kita dan orang lain. HAM tidak boleh dibagi kepada orang lain atau dicabut oleh orang lain. Semua HAM bersifat universal, sehingga akan berlaku dimana saja. Jenis enam pengelompokan HAM berdasarkan aspek yang dilindunginya. Hak asasi pribadi atau Personal right adalah HAM yang dimiliki oleh seorang pribadi, seperti untuk hidup dan memiliki kebebasan. Kedua, Hak asasi hukum atau Legal Equality right adalah hak yang dimiliki untuk mendapatkan perlakuan yang sama dan adil di mata hukum, contohnya adalah untuk mendapatkan hukuman yang setimpal dengan pelanggaran yang dilakukan. Jenis HAM ketiga ialah Hak asasi Politik atau Political right. Hak ini memastikan agar kita dapat ikut serta dalam kegiatan politik, seperti mengikuti pemilihan umum untuk memilih presiden atau wakil presiden dan menjadi anggota politik. Hak asasi ekonomi atau Property right adalah hak kebebasan untuk melakukan kegiatan jual beli atau bisa disebut sebagai kegiatan transaksi. Dalam hak asasi ekonomi, kita diberikan hak untuk memiliki sesuatu dan melakukan kegiatan perekonomian seperti mengadakan perjanjian kontrak. Tidak hanya itu, kita juga memiliki hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan menerima upah yang sebanding. Selanjutnya, Hak asasi peradilan menunjukkan bahwa setiap individu berhak mendapatkan perlakuan yang adil dalam tata cara peradilan. Terakhir, Hak asasi sosial budaya atau social culture right merupakan sekumpulan hak asasi yang menjamin seorang individu untuk mendapatkan pendidikan dan mengembangkan budaya sesuai dengan minat. Contohnya adalah pemenuhan kebutuhan sesuai dengan budaya
Dari penjelasan diatas, kita lihat bahwa HAM sangat penting untuk menjaga kedamaian dan masyarakyat dari masalah masalah. Namun, kita dapat melihat banyak sekali pelanggaran HAM dalam kehidupan sehari hari. Salah satu kejadian pelanggaran HAM adalah Konflik Poso. Konflik Poso adalah sebutan untuk serangkaian kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Pada malam 24 Desember 1998 yang kebetulan bertepatan dengan malam natal dan Ramadhan, seorang pemuda Protestan di Lambogia bernama Roy Runtu Bisalemba menikam Ahmad Ridwan, seorang Muslim. Rangkaian kejadian menurut saksi pihak golongan Kristen adalah Ridwan melarikan diri ke masjid setelah ditikam. Sedangkan versi sasksi agama Muslim menggambarkan bahwa kejadian ini merupakan sebuah serangan terhadap pemuda Muslim yang tertidur di halaman masjid.
Pada 16 April 2000, seorang pemuda Muslim mengatakan bahwa dirinya dicerai oleh sekelompok pemuda Kristen. Ia menunjukkan sebuah luka di lengannya sebagai bukti. Pihak Muslim yang tidak terima pun membalas. Selama beberapa hari kemudian pertengkaran antara pemuda Kristen dan Muslim terus terjadi. Keesokannya, anggota Brimob tidak sengaja menyambar kerumuman massa yang menewaskan Mohammad Yusni dan Yanto, serta melukai delapan pemuda Muslim lainnya didominasi oleh serangan balasan kelompok Kristen terhadap Muslim. Berdasarkan wawancara yang dilakukan Human Rights Watch, korban dari tindakan tersebut merupakan imigran-imigran dari Sulawesi Selatan dan Gorontalo. Pagi hari tanggal 23 Mei, sekelompok pasuka Kejadian bulan Mei 2000 ini merupakan pertempuran terbesar dan terparah. Periode ini n Protestan membunuh seorang polisi, Sersan Mayor Kamaruddin Ali dan dua warga sipil Muslim, Abdul Syukur dan Baba. Mereka mulai bermusyawarah dan bersepakat untuk menyelesaikan konflik ini, sehingga mereka memutuskan untuk menghubungi pihak yang berwajib sebagai penengah antara kedua pihak. Pada 20 Desember 2001 Deklarasi Malino ditandatangani oleh pihak Protestan dan pihak Muslim yang merupakan akhir dari Konflik Poso.
Salah satu dampak yang paling menonjol adalah kerusakan pada bangunan-bangunan. Terdapat 510 fasilitas umum yang terbakar dan 7.932 rumah hancur. Sehingga banyak orang akan kehilangan tempat tinggal dan banyak tempat umum, terutama tempat ibadah, akan hancur dan menyebabkan kesulitan untuk beribadah pada tempat ibadah dan kerusakan yang tidak perlu. Selain itu, terdapat 577 korban tewas dan 384 orang terluka. Dalam konflik ini terdapat banyak orang yang diculik dan dilecehkan. Tidak hanya untuk korban, kejadian ini dapat menyebabkan trauma dan depresi pada seluruh warga, terutama anak anak, sehingga dapat mengarah ke penyakit mental karena trauma yang dialami karena perang.
Semua kegiatan di daerah Poso yang terhambat dan rusak. Bidang politik, sosial budaya, dan ekonomi adalah bidang-bidang yang paling terpukul. Pemerintah perlu mengeluarkan banyak tentara untuk mereda perang. Nilai nilai budaya Indonesia seperti toleransi dan saling menghargai akan tercemar karen konflik ini. Lalu, masyarakyat tidak dapat melakukan kegiatan ekonomi secara bebas karena bisa di serang orang pihak musuh. Terakhir, pandangan luar negeri mengenai Indonesia akan berubah. Dulu, Indonesia dikenal sebagai negara dengan rasa toleransi dan menghormati yang kental. Namun, kejadian ini merubah segalanya. Tidak ada lagi toleransi antar agama, parahnya mereka mulai menyerang satu sama lain yang menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan. Perang saudara di dalam tanah sendiri merupakan tindakan yang melambangkan sikap tidak mencintai tanah air. Selain itu, rasa balas dendam akan terus ada dalam rakyat karena sudah dirugikan pada konflik tersebut.Adapun dampak positif dari kejadian ini adalah masyarakyat akan lebih waspada akan tindakan dan respon agar kejadian ini tidak terulang lagi. Polisi polisi dan anggota politik di daerah Poso dapat belajar mengantisipasi agar kejadian seperti ini tidak terulang. Jika tidak dapat mengantisipasi, mereka dapat meredakan konflik melalui pengalaman mereka pada konflik Poso. Kejadian ini dapat mengingatkan kita semua untuk saling menghargai dan menghormati.
Secara keseluruhan, konflik ini sudah menyimpang UU HAM Pasal 74 karena konflik ini mengurangi, dan merusak HAM yang kebalikan dengan yang dinyatakan pada pasal tersebut. Dalam konflik itu terdapat banyak sekali pelanggaran HAM. Pada konflik sangat jelas terlihat bahwa masyarakyat di Poso tidak menghargai orang dengan agama yang berbeda dengan mereka. Dalam UU HAM Pasal 22 dikatakan bahwa semua individu mendapatkan hak untuk memeluk agamanya masing masing dan mengikuti aturan agama tersebut. Sehingga dapat dilihat bahwa Hak asasi manusia untuk mengikuti agama dengan bebas sudah dilanggar. Selain itu, UU HAM Pasal 33 dan 34 menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk bebas dari penyiksaan dan pengilangan nyawa dan juga pada Pasal 9 disebutkan bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup. Konflik Poso sudah jelas melanggar.
Hal penting dari peristiwa konflik poso ini adalah ada banyak orang orang yang tewas, rumah hancur,kehilangan keluarga dan teman,dan banyak sekali merugikan orang sekitar. Hubungan konflik ini dengan sejarah Indonesia, seperti sejarah ketika VOC ada di Indonesia. Yang dimana VOC bertujuan untuk menghilangkan rasa pesaingan antar perdagang. Tetapi VOC berniat jahat terdahap Indonesia. Dengan liciknya ia membuat hak khusus seperti memonopoli perdagangan di Indonesia, membentuk pemerintahan sendiri, mencetak uang sendiri dan peraturan yang dilanggar lainnya. Seperti, VOC menetapkan beberapa peraturan. Yaitu jumlah tanaman rempah rempah selain kepada VOC. Jumlah tanaman rempah rempah ditentukan oleh VOC, tempatnya juga ditentukan oleh VOC. Kesimpulannya kita jadi tau bahwa kejadian konflik poso ini dengan sejarah, Indonesia pernah dijajah dan saling berhubungan.
Dari peristiwa ini, kita belajar untuk menjunjung rasa menghormati tinggi-tinggi. Indonesia sangat beragam akan budaya, agama, dan suku. Jika kita tidak ada rasa menghormati dan toleransi, Indonesia akan hancur. Jika kita menemukan masalah, kita dapat menyelesaikannya melalui musyawarah. Dengan begitu, kita dapat menentukan upaya untuk meredakan masalah dan mencegahnya agar tidak berkebang menjadi perpecahan.
Dalam agama, menurut saya perlakuan mereka yang terjadi di konflik Poso dan peristiwa Indonesia itu sangat salah. Apalagi di konflik poso sampai banyak orang orang yang tewas, banyaknya pelecehan seksual, dan kejahatan yang kejam lainnya. Peristiwa konflik poso juga berkaitan dengan agama Islam dan Kristen. Karena hanya berbeda agama, sampai terjadinya kerusuhan dan juga banyak korban tewas. Pandangan saya sangat sedih dengan hal ini, karen kurangnya rasa toleransi. Setelah saya belajar di kelas agama, saya jadi tau bahwa kita harus saling menghormati agama dan lainnya.
Saya bersyukur di zaman sekarang, karena saya tidak mengalami nya saat posisi waktu itu dan saya sekarang hidup dengan tenang di jaman sekarang, Tetapi tidak ada kekerasan hingga banyak korban dan kejadian kejam lainnya. Kita juga harus bersyukur kepada Allah, karena ia selalu mengampuni dosa dosa manusia. Tindakan kita, kita harus memiliki sikap rasa toleransi dan harus menghormati agama lain. Karena walaupun agama nya berbeda tetapi semua agama pasti mengajarkan kebaikan.
Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201202124935-20-577034/jejak-panjang-konflik-di-poso
https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/30/100000279/konflik-poso-latar-belakang-kronologi-dan-penyelesaian?page=all#page3
https://www.kompasiana.com/asrimaftukha/61b9a19b06310e187f183532/mengurai-konflik-poso-latar-belakang-konflik-kronologi-konflik-dan-penyelesaian
